This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 27 Desember 2011

Naik Gaji




Suatu hari, seorang wanita pembantu rumah tangga mendatangi majikan perempuannya.

Pembantu: "nyonya, saya mau minta naik gaji.."

Nyonya: "kenapa saya harus menaikkan gaji kamu?"

Pembantu: "ada 3 alasan nyonya.. Pertama saya membersihkan rumah lebih bersih daripada nyonya."

Nyonya: "siapa yg bilang?"

Pembantu: "Tuan yg bilang nyonya".

Nyonya: "oh..."

Pembantu: "kedua, saya memasak lebih enak daripada nyonya."

Nyonya: "siapa yg bilang?"

Pembantu: "Tuan yg bilang."

Nyonya: "oh..."

Pembantu: :ketiga, saya di ranjang lebih hebat daripada nyonya."

Nyonya: "Oh!!! Apa tuan juga yang bilang !!?!!"

Pembantu: "Bukan nyonya.., tapi tuan sebelah rumah yang bilang, kalo nyonya kurang hebat di ranjang"

Nyonya: "Ssssstt!!! Kamu minta naik brp???"




kenal di jalan

 
Suatu ketika, seorang cewek yang sedang jengkel karena rayuan gombal cowok, membalas rayuan cowok itu.
Cew : "Bang, kalo lihat abang, saya jadi ingat lagunya ADA Band."
Cow : "Masa sih neng... Abang jadi GR nih.."
Cew : "Beneran sumpah bang..."
Cow : "Emang lagu apa si neng? Kau Auraku ya...?"
Cew : "Bukan bang..."
Cow : "hmmmm... Surga Cinta ya?"
Cew : "Juga bukan bang"
Cow : "trus lagu apa neng?"

Cew : "MANUSIA BODOH"

wkwkwkwkwkw

Testing Sekretaris


Setelah serangkain ujian dan test, akhirnya terpilihlah 5 orang wanita cantik untuk memperebutkan 1 posisi sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Si Bos bingung memilih mana dari kelima wanita tersebut, karena semuanya memiliki kualifikasi yang baik.

Akhirnya si Bos pun melakukan tatap muka dengan ke 5 calon sekretaris nya tersebut.

Bos: "Oke, kalian ber-5 telah berhasil melewati serangkaian ujian dan test yang berat. Sekarang adalah ujian terakhir. Sayangnya saya hanya akan memilih 1 diantara kalian untuk menempati posisi sebagai sekretaris saya di perusahaan ini, dengan gaji 30 juta/bulan."

Si Bos menghela nafas sebentar, "cantik-cantik semuanya," batin si Bos.

"Oke, Sekarang, saya membutuhkan 1 jawaban terbaik & logis dari kalian.Pertanyaannya: Wanita memiliki 2 mulut! Yaitu mulut atas, dan mulut bawah, apakah perbedaan dari kedua mulut tersebut?" Tanya si Bos akhirnya.

Kelima wanita cantik tadi berpikir sejenak, dan inilah jawaban mereka :

Wanita-1: "yang 1 vertikal, dan 1 lagi horizontal, Pak.."
"Hem... sangat baik, kamu memiliki pandangan sosiologis yg bagus." ujar si Bos sambil tersenyum puas.

Wanita 2: "yang 1 berbulu, dan 1 lagi tidak, Pak.."
 "mengesankan, kamu realistis." kata si Bos dengan mengangguk.

Wanita 3: "yang 1 bisa bicara, 1 lagi tidak bisa bicara Pak"
"Cukup bagus, kamu mengedepankan aspek komunikatif, hal penting bagi seorang sekertaris."

Wanita 4: "yang 1 ada gigi, 1 lagi ompong Pak"
Boss: hahahaha... kamu orang yang sangat humoris..

Wanita yang ke-5 bingung, karena semua jawaban yang terlintas dibenaknya sudah di sebutkan oleh yang lain. Tiba-tiba dia menemukan ide. Sambil tersenyum manja, wanita ke 5 menjawab :
"Mulut yang 1 dipake sendiri.... mulut yang lain dipake sama... Bosss" (sambil tersipu malu)

Si Bos tersentak kaget, dan langsung berdiri. Kata si Bos : "YAA....!! KAMU SAYA TERIMA!"

Tukang Becak dan Kuntilanak


Malam yang dingin. Seorang tukang becak menyun karena gak dapat penumpang dari sore. Akhirnya si tukang becak memutuskan untuk pulang.  Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba muncul seorang wanita berambut panjang memanggilnya. "Wah, penumpang nih," pikir si tukang becak. Akhirnya wanita itu naik.

Tukang becak: "Mau kemana, dik?"
"Jalan aja pak, nanti saya beritau" jawab wanita itu datar.
Ketika sampai di dekat kuburan, Tiba-tiba menyuruh becak berhenti. “Stop, bang...”,katanya.

Pada saat si wanita turun, tukang becak melihat ternyata kaki wanita berambut panjang itu tidak menyentuh tanah. Serta merta si tukang becak berkata sambil mengigil : "Hiiii....Kuntilanakkkkkkkkk......"

Dengan spontan wanita itu melirik sinis ke arah si tukang becak : "Biarin…daripada lu, tukang becak!"

Perkelahian di internet



WIKIPEDIA : Aku adalah sumber ilmu aku tahu semua

FACEBOOK : Yee gw dong gaul kenal sama semua orang

GOOGLE : Aku punya semuanya.

MOZILA : Kalo aku ngga ada kalian tidak bisa di akses

EXPLORER : Jiah Kan gue masih ada.

MOZILA : Apaan sih lo, ganggu obrolan orang aja!

EXPLORER : Lo sih, ngaku ngaku paling hebat

INTERNET : Udah-udah! Jangan bertengkar kalo saya tidak ada kalin semu tidak ada

FACEBOOK : Huuu, orang kan paling sering mampirn di gue, jadi gue yang terbaik.

YAHOO : Facebook, Inget, tanpa gue lo gak bisa buat Email!

GOOGLE : Yahoo, Gue juga bisa buat Email.

INTERNET : zzz... Udah tau gue yg paling hebat

KOMPUTER : Gua Paling dewa di sini.

PLN : Bacot lo semua! Gua matiin nih listriknya!

Jumat, 23 Desember 2011

Puisi Cinta III


Arti perasaan
Dikala aku merindu
Ingin kutulis sejuta syair indah
Ingin rasanya aku berkisah
Tentang semua kekangenanku

Di saat ini seolah aku sulit mencari
Dermaga yang berairkan tinta emas
Dan pena antik untuk mengukirnya
Aku takut terdampar di pulau sana
Yang penuh dengan ketidakpastian

Bingkai kehidupan

Masa demi masa berlalu sudah

Kemana kaki jalan melangkah

Liku-liku kehidupan mengukir sejarah

Kini saatnya berpotret diri

Berbenah dari segala keburukan

Meningkatkan semua kebaikan

Ramadhan sebentar khan tiba

Kini saatnya tuk membuka pintu hati

Memaafkan semua kehilafan

Mari kita sambut dengan gembira

Dengan memperbanyak ibadah

Tuk menggapai tingkatan taqwa

Derajat tertinggi disisi khalik

Semoga Allah selalu membimbing kita

Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya

Amiin
  
Kesendirian

Di kesepian malam aku sendiri
Fikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta gemerlapnya selaksa bintang

Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan
Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku

Ketika malam semakin larut
Aku sadari akan kesenmdirianku
Semuanya memang penuh ketidakpastian
Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan cinta dan kasih sayang
Dimana semuanya serba tulus
Dimana semuanya serba ikhlas
Dimana semuanya penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan


PERJALANAN

Saat hujan semakin deras

kusuri jalan selangkah demi selangkah

Kuraba bajuku yang sudah kuyup

serasa dingin udara menusuk

sebentar kutoleh kebelakang

Terlihat jelas roda sejarah membentang

Angin kencang

Percikan hujan

Halilintar

Semuanya adalah terpaan kehidupan

Aku berharap reda khan tiba

Terang khan menjelma

Menjadikan hidup penuh makna

BUNGAKU


Bungaku…

Kala pagi atau sore hari

Kau taburkan aroma kasih

Membelai kalbu selembut awan putih

Membawaku ke alam khayalan indah

Penuh kedamaian dan kebahagiaan



Bungaku…

Kau laksana dewi kayangan

Selalu dipuji setiap orang

Sunggingan senyummu tak menjemukan

Menggoda mengetarkan hati



Bungaku…

Setiap saat aku nantikan

Lambaian tanganamu mengajakku

Melepas semua kepedihan hidup

Menyandarkan semua kesusahan

Menuju ketenangan bathin

Dalam menikmati hidup ini


Perubahan

Saat rembulan tertunduk sendu

Gema petir menggelegar

Awan kaget ikut bermuram

Mencucur hujan rintik perlahan

Merubah egois yang membatu

Menjadikan hati penuh pengharapan

Arti Kembali

Pohon besar di tanah gersang

Saat hujan Menerjang

Dia jatuh dengan terlentang

Dimakan rayap terlapukkan

Jadikan semua tak berdaya

Semuanya menjadi satu

Tidak terkenali lagi

Salam perpisahan

Kini, hatiku tergores kesedihan

Ketika terucap salam perpisahan

Walau air mataku tak berlinang

Bukan berarti suatu kerelaan

Saat-saat langkah terayun

Jarak kita-pun semakin membentang

Akankah semuanya jadi terkenang

Atau hanyut terbawa gelombang

Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan



Sobat, dalam hatiku ini

Akan tetap membekas suatu kenangan

Kau sungguh baik, supel dan komunikatif

Siapapun mengenalmu pasti akan merindu

Namun untukku, janganlah kau biarkan

Aku terkulai lemas dalam kehampaan

Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

Kepastain



Ketika kupaksa mata ini terpejam

Justru hati terus cerita

Bicara tentang kesepian malam

Tentang matahari yang telah tenggelam

Kesepian adalah pengharapan kasih

Sedang tenggelam adalah masa lalu



Saat akhir tidak berarti kebahagiaan

Perasaan menjadi terlukakan

Khan kucari mutiara ketulusan

Kristal mujarab penawar kepedihan

Sungguh, hanya sang dewi yang memiliki

Sebelum fajar di ufuk timur menjelang

Kupastikan sang dewi adalah penentuan

Kesembuhan atas sayatan luka-luka ini


Puisi Cinta II


From my friend



Sobatku, di tengah malam
Yang sepi …..
Aku termenung sendiri
Dan dalam kesendirian ini
Aku tak tahu apa …..
Rasa rindu selalu ada
Tapi akupun tak tahu
Apa yang aku rindukan …..
Sobat, siramilah diriku
Dengan kasih dan cintamu…..
Agar aku tahu apa arti
Kesendirian dan rinduku ini

Dengarlah kami
Saat-saat kaki terlangkahkan
Sejenak hati berfikir tentang keadilan
Ketika bangsa dilanda bencana
Ketika rakyat kecil dirundung duka
Ketika semua orang berharap tanya
Mana yang benar dan mana yang salah ?!
Banyak sosok muncul seolah pakar
Berteriak-teriak seakan benar
Seharusnya begini dan seharusnya begitu !!
Ternyata semua hanya teori membingungkan
Di sudut-sudut kota dan pelosok negeri
Rakyat jelata menggeliat kelaparan
Anak-anak mulai putus harapan
Akan kemana kami mencari
Napas kebebsan yang semakin sesak
Angin kehidupan yang mulai hilang
Sungguh tragis dan ironis
Rupiah terpuruk dalam kekhawatiran
Si awam hanya bertanya
Dosa siapakah ini ?!
Kok kami yang mendapat siksa
Kami tidak perlu banyak partai
Kami perlu banyak beras
Kami perlu banyak susu
Kami perlu makan
Dan kami perlu keadilan
Syair metafisik

Alam ini seolah tidak nyata
Seakan-akan dunia bayangan
Tetapi dunia ini punya dimensi
Dimensi lain yang imateri
Hanya rasa iman yang bisa menggapainya
Entahlah, memang alam ini serba aneh
Pengamanannya sungguh ekslusive
Penjagaan yang ekstra ketat
Dengan benteng yang begitu kokoh
Seakan beruratkan besi bertulangkan baja
Begitu susah menembus dunia ini
Hanya dengan akses yang tepat
Dan prasarat pasport yang lengkap
Barulah bisa memasukinya dengan aman
Ketika ada yang mencoba memaksa
Hanya mengakibatkan luka-luka
Seandainya memang bisa
Hanya mengakibatkan sengsara
Merantau di dunia metafisik
Tanpa arah dan tujuan yang pasti
Kehancuran buat si pemaksa
Siksa menjelma menggerogoti hidupnya
Hanya Tuhan-lah yang dapat menyembuhkannya
Andai kesabaran menghinggapi kehidupannya

 
Perjalanan
Wanita malam jadi kenangan
Dalam suatu perjalanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi rayuan tentang kemesraan

Sungguh murah kau tawarkan
Ternyata cukup uang recehan
Cuma sekedar untuk membeli jajanan

Pernah sesekali aku tanyakan
Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian
Sebab itu kesia-siaan

Tak salah memang kau katakan
Kalau itu saling menguntungkan
Tetapi ada pihak yang dirugikan
Ibumu yang melahirkan
Malang
Saat sosok itu terlentang
Terkulai di kamar yang remang
Tanpa busana
Tak kenal budaya
Aku hanya mendengar
Gertakan kuat
‘ingat aku adalah uang’
Keagungan Tuhan

Merah merona bola api di atas cakrawala
Tanda terbitnya sang surya di ufuk pagi
Suara burung bernyanyi riang bergerak kian kemari
Menggugurkan sejuta embun dari kerindangan daun
Semua itu bukti Agungnya ciptaan Tuhan

Sebagai manusia hendaklah bersyukur
Ketemu lagi akan hari
Setelah sesaat mengunci rasa
Melupakan semua problema
Kini ditantang perjalanan hidup
Membuktikankan semua impian dan harapan
Kalau kita sadar, nyata ataupun tidak
Itulah garis takdir Tuhan
Semuanya ini perjalanan waktu
Manusia hanya bercita
Namun begitu, yakinkan diri ini
Hidup ini jangan disia-siakan
 
Di Sisi Malam
Ketika kabut tersibak
Rembulan memancarkan sinarnya
Malam yang muram telah berlalu
Makna kegelapan menjadi tertampikan
Nur kebenaran adalah kebenderangan

Saat kepala makin merunduk
Kucium tanah bukti kehinaanku
Sebagai tanda Agungnya sang Khalik

Isak tangisan begitu lirih
Seirama kidung detak jantung
Air mata berderai tak tertahan
Mencapai kekhusukan semakin dalam

Saat dingin semakin menusuk
Disinilah aku semakin mengenal Tuhan

Puisi Cinta I




 Sambutlah ‘si CINTA’
Saat malam mulai larut

Suasanapun semakin senyap
Aku terbujur dalam kekakuan
Karena hati terpasung dalam kesepian
Kesedihan dengan kesendirian
Seakan menggugurkan sejuta harapan
Sepinya malam berlalu sudah
Pagi datang mengawali hari baru
Aku terbangun dari panjangnya malam
Perlahan aku bergerak,
Berdiri dan kubuka jendela
Tersiratlah cahaya mentari pagi
Menyinari……
Menghempaskan semua khayalan kepahitan

Memang, Aku harus tetap tegar berdiri
Songsong hari yang baru
Sambut dengan sesuatu yang indah
Wujudkan misteri cita dan cinta

Sambutlah ‘si CINTA’ yang cantik
Berikan dia senyum
Warnailah hari-hari dengan cinta

Arti Cinta
Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan

Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku

Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku


Cinta
Ketika aku datang
Di dunia pewayangan cinta
Cuma satu yang aku bawa
Perasaan kasih di dalam dada
Yang bisa merubah satu wacana
Menjadi cerita panjang
Yang berbelit susah mengambarkannya

Tak ada alasan lain tentang cinta
Karena hanya satu yaitu kasih
Kecuali hanya mengada-ada
Kalau ada aku tak percaya
Alasan itu dipaksakan
Dan akan aku katakan
Sungguh malang nasib mereka
Karena tak beda dengan si penjaja

Cinta adalah rindu
Yang datang dari dalam kalbu
Bisa membawa tentram
Dalam merih kedamaian hidup


Kangen



Dalam remang cahaya lilin

Sekilas nampak kilauan kasih

Memedarkan arti kekelabuan hati

Sesaat seolah redup

Membisakan harapan cinta dan kerinduan



Dalam dada menyesak arti ketidakpastian

Sesekali ingin semua cita teraih

Namun, tak dapat menembus batas ruang

Yang semakin menjauh



Dikala sekelebat kilat menyala

Cahayanya menyilaukan mata

Bukan terang yang kuraih

Namun kegelapan setelahnya



Hamparan bunga cinta menjadi merana

Kedinginan, ingin ada yang memetiknya

Dipandang ditaruh dalam vas bunga

Walau nantinya layu

Namun hidupnya menjadi berarti

Menikmati semua tujuan yang dicapai


Senyumanmu
Aku terbayang akan manisnya senyumanmu
Seakan hanya aku yang menikmatinya
Namun aku hanya bisa merindu
Akankah cintaku terdampar disuatu pulau ?
Terbawa hanyut bersama gelombang kasmaran
Dan berlabuh di pantai asmara

Tetapi aku sangat yakin
Disana kita khan bercinta
Memadu kasih
Bercerita tentang hari esok
Khan kubiarkan semilir angin membelai tubuhku
Hingga aku tertidur dalam sandaran pelukmu
Namun mengapa suara ombak membangunkanku
Saat mimpiku menerawang angkasa
Menjelajahi ruang-ruang khayalan

Tuhan, mengapa aku ini ?
Terlalu menikmati senyuman itu
Apakah aku telah menduakan cintaku dari-Mu
Sampai hatiku bergetar menahan rasa
Namun kini khan kubiarkan semua berlalu
Terhempas terbawa arus
Ke suatu negeri nun jauh disana

Penilaian Cinta
Dusun yang sepi
Ada seorang perempuan tua
Dengan suami renta yang buta
Seolah mereka tak berdaya
Mereka hanya berkebun
Itulah kedamaian mereka
Kenapa orang hanya menduga
Padahal mereka punya cinta
Yang tak seorangpun mampu menilainya


Gelisah

Gelap malam penuh kesunyian

Lamunan jauh menerawang angkasa

Membukakan pintu-pintu mimpi

Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa



Bias keremangan memudarkan kasih

Memutar hati menguak arti ilusi

Memedarkan beribu warni cahaya

Membayang menjauh dari arah cita



Katak merengek ikut meresah

Menggugah hati kala gelisah

Air hujan menetes berduka

Membasah bumi ikut bersedih



Gema kegundahan kian bertalu

Gemercik air melantun irama nan merdu

Berhembus angin membelai lembut

Gemerisik suara daun menghibur

Membangkit menggugah kalbu



Meliuk menari rumput nan ayu

Melambai perlahan seolah mengajak

Melepas duka menjemput cinta

Merayu bernyanyi kerinduan

Menyongsong esok akan kebahagiaan


Berbagi Kasih
Kulihat daun meliuk
Disaat kejora mulai menghilang
Pagi datang begitu cepat
Sayang sungguh sayang memang !!
Juita malam menjadi penantian

Indahnya pagi di pantai pengharapan
Merupakan suatu makna keceriaan
Saat ombak menuju ke tengah
Pasti ia akan kembali lagi
Membawa buih putih arti kehidupan
Meratakan hamparan pasir yang berserakan

Di tengah laut dari kejauhan
Perahu kecil terihat menepi
Membawa seribu ikan hasil tangkapan
Dengan senyum kebahgiaan nelayan

Ketika terkatung di tengah samudra
Tidaklah sempat berfikir tentang cinta
Semuanya seakan sirna
Kini saatnya berbagi kasih
Dengan permata hati
Yang slalu menanti

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More