Jumat, 02 Desember 2011

Nabi Ismail


Ismail  lahir  di  Palestina  sebagai  anak  Ibrahim  dari  Hajar.  Kelahirannya
mengusik  ketenangan  istri  pertama  Ibrahim,  Sarah,  yang  belum  dikaruniai
anak.  Ibrahim  pun  mengajak  Hajar  dan  Ismail  meninggalkan  Palestina,
memasuki  wilayah  kering-kerontang  yang  tak  berpenghuni.  Daerah  yang  kini
menjadi kota Makkah. Ia meninggalkan ibu dan bayinya di sana, dengan iringan
doa  yang  bersungguh-sungguh  agar  Allah  melimpahkan  rizki  kepada  yang
datang ke daerah yang menjadi "rumah Allah" itu.


Di tempat itu, Ismail kecil menangis kehausan. Hajar lalu berlari antara bukit
Shafa dan  Marwah. Dalam  tradisi gurun, orang yang mencari air akan menuju
puncak bukit  untuk  melihat  ke  arah bawah  ada-tidaknya  burung-burung  yang
biasanya berkerumun di sekitar sumber air.  Setelah tujuh  kali berlari, Hajar
melihat sumber air yang menyembul di cekungan bukit-bukit batu. Sumber air
yang  kemudian  dikenal  sebagai  sumur  zamzam.  Keberadaan  sumber  air
membuat para musafir singgah, dan sebagian malah menetap di sana.


Ketika  Ismail  telah  tumbuh  menjadi  remaja  kecil  yang  lincah,  sang  ayah
datang  lagi.  Dalam  kunjungannya  kali  ini,  Ibrahim  mendapat  perintah  Allah
melalui  mimpi  agar  ia  mengorbankan  anaknya  dengan  menyembelih.  Begitu
diberitahu  mimpi  tersebut,  Ismail  malah  mendorong  sang  ayah  untuk  tidak
ragu melaksanakan perintah Allah.


Ayah-anak  itupun  berjalan  beriring  menuju  tempat  yang  kemudian  disebut
Mina  -kini  tempat  persinggahan jamaah haji  sebelum dan  sesudah  ke Arafah.
Menurut  riwayat,  dalam  perjalanan  itu  mereka  dicegat  iblis  yang  menyamar
sebagai  manusia.  Mereka  membujuk  Ibrahim  untuk  tidak  mengorbankan
Ismail.


Tiga  kali  mereka  dibujuk,  tiga  kali  itu  pula  Ibrahim  menepisnya  dengan
melempar  batu.  Tempat  tersebut  yang  kini  dipakai  untuk  melempar  batu
dalam  ritual  haji  yang  menyimbolkan  pengusiran  iblis  dari  diri  manusia, yakni
jumrah  Ula,  Wushta  dan  Aqabah.  Penyembelihan  Ismail  tidak  terlaksana.
Allah  mengutus  malaikat  untuk  menggantikan  Ismail  dengan  seekor  kambing.
Itulah yang menjadi pangkal ritual ibadah qurban setiap Idhul Adha.


Ismail pun membantu Ibrahim  mendirikan bangunan ka'bah yang kini menjadi
pusat ibadah seluruh umat Islam. Ia  menikah  dengan gadis dari suku Jurhum.
Ia menikah lagi  setelah  bercerai  dengan  istri  pertamanya itu.  Salah seorang
keturunannya  adalah Muhammad  -rasul  besar dan  terakhir  penyampai  ajaran
sempurna  bagi  umat  manusia  dewasa  ini.  Ismail  wafat  di  Palestina  di  usia
sekitar  137  tahun.  Ibadah  haji  yang  merupakan  simbol  kemerdekaan  dan
persatuan  manusia  adalah  ziarah  sejarah  atas  jejak  ibadah  Ibrahim-Ismail-
Hajar.

0 komentar:

Posting Komentar

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More