Jumat, 02 Desember 2011

Nabi Ayub


Ayub  adalah  cicit  Ibrahim.  Ia  anak  Ish,  putra  Ishaq.  Sedangkan  ibunya
adalah  putri  Luth.  Besar  kemungkinan  ia  salah  seorang  dari  dua  putri  yang
ditawarkan  Luth  kepada  masyarakat  Sodom  untuk  dinikahi.  Hal  yang  ditolak
oleh para penganut praktek homoseksual itu.


Ayub  tumbuh  di  Syam  (Syria)  dari  keluarga  kaya  raya.  Ia  mewarisi  seluruh
kekayaan itu.  Setelah dewasa, ia  menikahi  cucu  Yusuf, yakni Rahmah  -- anak
Afrayim. Keluarga Ayub kemudian dikenal masyarakat Hauran dan Tih sebagai
keluarga  dermawan  yang  tiada  tara.  Ketaatan  dan  kedermawanan itulah  yang
menggoda  iblis  untuk  menguji  Ayub.  Allah  pun  menantang  iblis  sekiranya  ia
sanggup meruntuhkan iman Ayub.


Masa  ujian  itu  tiba.  Mula-mula  rumah  dan  seluruh  kekayaan  Ayub  terbakar.
Ayub  tidak  surut  dalam  pengabdiannya  pada  Allah.  Kemudian  seluruh  anak-
anaknya  tewas  setelah  rumah  mereka  ambruk.  Namun  Ayub  tetap  sabar.
Setelah  itu,  Ayub  terserang  penyakit  kulit  yang  membuatnya  diasingkan
masyarakat sekitar. Itupun tidak menggoyahkan hati Ayub.


Dua  orang  istri  Ayub  minta  cerai.  Ayub  pun  menceraikannya.  Hanya  Rahmah
yang bersumpah setia untuk menemani Ayub hingga akhir hayat. Rahmah yang
menggendong  Ayub  keluar  desa  begitu  mereka  diusir  masyarakat  setempat.
Dia terus melayani keperluan  Ayub, mencukupi kebutuhannya, bahkan menjual
gelung  rambut  untuk  keperluan  makan.  Masa  itu,  menjual  gelung  rambut
adalah perbuatan yang dianggap hina.


Delapan  puluh  tahun  berlalu  dalam  cobaan  itu.  Ayub  tetap  merasa  belum
pantas  untuk  meminta  kesembuhan  dari  Allah.  Ia  menganggap  beban  cobaan
itu  belum  sebanding  dengan  kesenangan  yang  pernah  dinikmatinya.  Namun
Rahmah  terus meyakinkan  Ayub  agar berdoa.  Allah  kemudian berfirman agar
Ayub  menjejakkan  kakinya  ke  tanah.  Air  pun  menyembul  dari  bekas  jejakan
kaki  itu  yang  dipakainya  untuk  mandi  dan  minum.  Ayub  mendapatkan
kesembuhan melalui air itu.


Kisah  Ayub  dan  Rahmah  adalah  potret  ketabahan  keluarga  rasul  dalam
menerima  cobaan.  Mereka  menunjukkan  bahwa  iman  adalah  segalanya,  lebih
dari sekadar harta, keluarga maupun pengakuan manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More