Jumat, 02 Desember 2011

Nabi Adam

 
Ia  diyakini  sebagai  manusia  pertama  di  bumi.  Tafsir  Quran  selama  ini
menyebut  ia  diciptakan  di  surga  bersama  Hawa  (Eva).  Terbujuk  oleh  Iblis,
Adam  dan  Hawa  "diturunkan"  ke  bumi.  Doa


"rabbanaa  dhalamnaa  anfusana
wainlam  taghfirlanaa  wa  tarhamnaa  lanakuunannaa  minal  khasirin"
(QS  Al-
Araaf:  23)  diyakini  sebagai  doa  Adam-Hawa  yang  menyesali  kesalahan
terbujuk Iblis.


Keduanya  terpisah  dan  Hawa,  menurut  legenda,  diturunkan  di  daerah  yang
sekarang  menjadi  kota  Jeddah  -  Saudia  Arabia.  "Jeddah"  berarti  "nenek"
(Hawa).  Legenda  yang  sama  menyebut  Adam  dan  Hawa  bertemu  kembali  di
Jabal Rahmah  - kini di dataran  Arafah. Maka  Jabal  Rahmah sering dijadikan
simbol "cinta" atau "jodoh" oleh peziarah.


Riwayat  menyebut  Adam-Hawa  dikarunia  putra-putri yang  lahir  berpasangan.
Diantaranya  adalah  Qabil  dan  Iklima.  Kemudian  Habil  dan  Labuda.  Qabil
disebut  bersifat  kasar  sedangkan  Habil  lembut  hati.  Qabil  petani  dan  Habil
peternak. Adam -atas ilham dari Allah-akan menikahkan Qabil dengan Labuda,
dan Habil dengan Iklima. Qabil menolak.


Adam mengharuskan keduanya melakukan korban. Yakni menaruh sayuran bagi
Qabil  dan  daging  bagi  Habil  di  puncak  gunung.  Siapa  yang  korbannya
"diterima",  dia  berhak  memilih  Iklima  atau  Labuda  sebagai  istri.  Ternyata,
menurut  kisah  ini,  korban  Habil  yang  diterima.  Qabil  kemudian  membunuh
Habil.  Ia  menguburkan  saudaranya  itu  setelah  melihat  burung  gagak
mengubur gagak lain yang mati setelah keduanya berkelahi.


Wallahua'lam. Allah yang maha tahu  kebenaran kisah yang juga didongengkan
kalangan  Yahudi  ini.  Juga  tentang  kapan  persisnya  masa  hidup  Adam-Hawa.
Apakah  ia  berada  pada  masa  sebelum  atau  setelah  "manusia  purba"  seperti
Homo Erectus di Jawa, Homo Pekinensis di  Cina  atau manusia Neanderthal  di
Eropa.  Yang  pasti  kisah  tentang  Adam  dan  keluarganya  memberi  pelajaran
tentang  perlunya  keteguhan  manusia  menghadapi  "iblis",  tentang  dosa,
pertemuan  laki-laki  perempuan,  ketulusan  untuk  berkorban,  juga  nafsu
serakah manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More